Kisah Hijrah Keluarga Abu Salamah
بسم الله الرحمن الرحيم
InsyaAllah akan dikisahkan perjalanan keluarga Abu Salamah dalam berhijrah menuju kota Madinah.
Abu Salamah dan Ummu Salamah adalah sepasang suami istri dari dua kabilah yang berbeda, memiliki satu anak yang bernama Salamah. Abu Salamah menginginkan dirinya dan keluarganya untuk berhijrah ke Madinah. Namun, ketika Abu Salamah mengajak istri dan anaknya hal itu dilarang oleh keluarga sang istri. mengetahui hal itu, keluarga dari Abu Salamah tidak terima, kemudian meminta anaknya (Salamah) yang masih kecil agar tinggal bersama keluarga Abu Salamah. Selepas itu, Abu Salamah memutuskan untuk hijrah seorang diri.
Singkat cerita, Ummu Salamah bersedih karena ditinggal anak dan suaminya. kemudian ada salahsatu keluarganya yang iba melihatnya, sehingga memutuskan untuk membiarkan Ummu Salamah untuk berhijrah menemui suaminya. Ummu Salamah kemudian menuju ke anaknya yang berada di keluarga Abu Salamah, karena Keluarga Abu Salamah juga melihat Ummu Salamah. Lalu, keluarga Abu Salamah memberikan Salamah ke Ummu Salamah. setelah itu barulah keduanya hijrah menuju madinah untuk menyususl Abu Salamah.
Ummu Salamah dan anaknya hijrah dengan berjalan kaki tanpa bekal apapun, keluarganya membiarkannya, tanpa ada rasa peduli dengan perjalanan hijrahnya. di perjalanan, ada seorang laki-laki musyrikin yang melihat Ummu Salamah dan anakanya. Seorang laki-laki tersebut bernama Usman bin Abu Thalhah. Usman bin Abu Thalhah pun bertanya pada Ummu Salamah " Wahai Ummu Salamah! Hendak kemana engkau berdua pergi?" Kemudian Ummu Salamah menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Jiwa seorang laki-laki Usman bin Abu Thalhah tergerak, kemudian Usman mengambil perbekalan dan membawa Unta. Setelah itu Usman mengampiri Ummu Salamah, kemudian Ummu Salamah dan anaknya disuruh untuk menaiki Unta. Hal yang unik disini adalah ketika keduanya menaiki unta, Usman bin Abu Thalhah berbalik badan membelakangi Ummu Salamah dan anaknya. Kenapa? karena walaupun unta sudah duduk, tetap saja masih tinggi. sedangkan kalau wanita menaiki unta, pastilah harus mengangkat gamisnya. Usman bin Abu Thalhah walaupun seorang musyrik, masih menjaga kemuliaan seorang mukminah seperti Ummu Salamah. Tidak ingin melihat Ummu Salamah ketika menaiki untanya. Setelah menaiki untanya, kemudian Usman bin Abu Thalhah mengantarkan Ummu Salamah dengan memegang untanya sambil berjalan. Jadi, Ummu Salamah dan anaknya di atas Unta, sedangkan Usman bin Abu Thalhah jalan kaki.
Sepanjang perjalanan ke Madinah, tidak ada kosakata apapun yang terlontar dari keduanya. Mereka saling menjaga diri. Setelah sampai di dekat Aqabah, kemudian Usman bin Abu Thalhah mempersilahkan Ummu Salamah untuk turun dan menemui suaminya. Usman bin Abu Thalhah pun berbalik badan. Ummu Salamah berterimakasih kepada Usman bin Abu Thalhah. Ummu Salamah berkata " Demi Allah tidak ada orang laki-laki musyrik yang paling baik kecuali Usman bin Abu Thalhah".
Hikmah dari kisah tersebut adalah
- Seorang laki-laki musyrik saja mengetahui batasannya dalam menghargai wanita muslimah, bagaimana laki-laki sekarang?
- Seorang muslimah yang sangat menjaga muruahnya, tidak "pecicilan" tidak "genit". Bagaimana dengan sekarang, sudah punya suami tapi masih chat sana, chat sini, ketawa-ketiwi dengan orang lain?
- Perjuangan Hijrah keluarga Abu Salamah yang sangat luar biasa, bagaimana proses hijrah kita?
Kisah di atas adalah sebagai pembelajaran kita bersama, bukan ingin menggurui tapi hanya sekedar mengingatkan diri sendiri dan teman-teman sekalian. (Tulisan ini disarikan dari Kajian Ust. Sulaiman Rasyid Hafidzahullahu Ta'ala).
Comments
Post a Comment