Posts

Cinta itu bagaimana?

Image
Bismillah. Mendengarkan kata "Cinta" mungkin kamu akan tersenyum, sembari sedikit menggambarkan dipikiranmu. Mencoba mewarnai sebuah kata cinta, agar menjadi indah sesuai maknanya. Namun, taukah pembagian Cinta itu ada berapa? Dan bagaimana ketentuannya? Taukah ada cinta yang boleh dan ada yang tidak diperbolehkan? Para Ulama membagi cinta menjadi 4 macam. 1. Cinta yang Ibadah Adalah rasa cinta yang disertai dengan perendahan diri dan pengangungan kepada yang dicintai, disertai kesempurnaan ketaatan kepada yang dicintai dan lebih mengutamakan yang dicintai dari selainnya. Cinta inj hanya ditujukan kepada Allah saja. 2. Cinta yang Syirik Adalah cinta seperti cinta ibadah namun ditujukan kepada selain Allah. 3. Cinta yang Tabiat Adalah cinta yang mubah, tidak disertai ketundukan maupun perendahan diri. Misalnya cinta kepada istri, orangtua, teman dll. 4. Cinta yang Maksiat Adalah cinta yang tabiat, namun berdampak meninggalkan perintah Allah atau berdampak m...

Perjalanan Menuju Kampung Akhirat

Image
Bismillahirrahmanirrohim. Hidup tak seutuhnya tentang sebuah kesenangan yang selalu kita turuti, perjalanan hidup membuatmu (sedikit) paham tentang kehidupan. Kesenangan demi kesenangan terkadang nikmat untuk kita kejar, kenyamanan dalam setiap hal selalu kita harapkan. Aman ketika melakukan kebohongan, aman dalam kejahatan, aman dalam segala hal kemaksiatan.   Pernahkah kita merasakan nyaman dalam hal kebaikan? Aman dalam kemaksitan. Mengurung diri dalam sebuah ruangan kecil, merasa dirinya dalam kesendirian. Seakan-akan keimanan itu dalam level yang sangat rendah. Tidak lagi merasa dirinya diawasi oleh alaikat yang diutus oleh Allah. “Aku bermaksiat dulu ya Allah, nanti aku minta ampunan-Mu (lagi).” Pernahkah kita merasa nyaman dalam beribadah kepada Allah? Silih berganti waktu, kemaksiatan demi kemaksiatan itu terulang kembali. Maksiat, bertaubat, maksiat, bertaubat. Pikiranmu sebenarnya tak tenang ketika melakukan maksiat. Namun nafsumu seperti...

Kisah Hijrah Keluarga Abu Salamah

Image
بسم الله الرحمن الرحيم InsyaAllah akan dikisahkan perjalanan keluarga Abu Salamah dalam berhijrah menuju kota Madinah. Abu Salamah dan Ummu Salamah adalah sepasang suami istri dari dua kabilah yang berbeda, memiliki satu anak yang bernama Salamah. Abu Salamah menginginkan dirinya dan keluarganya untuk berhijrah ke Madinah. Namun, ketika Abu Salamah mengajak istri dan anaknya hal itu dilarang oleh keluarga sang istri. mengetahui hal itu, keluarga dari Abu Salamah tidak terima, kemudian meminta anaknya (Salamah) yang masih kecil agar tinggal bersama keluarga Abu Salamah. Selepas itu, Abu Salamah memutuskan untuk hijrah seorang diri. Singkat cerita, Ummu Salamah bersedih karena ditinggal anak dan suaminya. kemudian ada salahsatu keluarganya yang iba melihatnya, sehingga memutuskan untuk membiarkan Ummu Salamah untuk berhijrah menemui suaminya. Ummu Salamah kemudian menuju ke anaknya yang berada di keluarga Abu Salamah, karena Keluarga Abu Salamah juga melihat Ummu Salamah. Lalu...

Muslim Berbagi [Idul Adha 1439 H]

Image
Perjuangan seorang muslim, perjuangan seorang nabi, perjuangan seorang kekasih Allah. Bagaimana ketika kisah Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim terulang di zaman ini? Bagaiamana kita menyikapi kejadian tersebut? Akankah kita berpendapat bahwa Allah ingin mencelakakan hambanya? Ataukah kita meyakini bahwa kejadian tersebut adalah wujud totalitas Seorang Hamba? Apakah kita harus seperti itu dahulu untuk mencapai totalitas ? Hari Raya Idul Adha menjadi salahsatu moment yang mengingatkan saya, bahwa dalam Islam ada waktu spesifik untuk berbagi, berbagi kebahagiaan, berbagi daging, berbagi rasa, berbagi kenikmatan. Menjadi hal yang sangat bahagia apabila kita ikut berpartisipasi dalam kebahagiaan orang lain, kebermanfaatan kita sebagai manusia akan tersalurkan. Kehidupan bukan tentang diri pribadi, kehidupan tentang kita, mereka dan kita semua. Kehidupan butuh berbagi, karena Allah akan menyediakan balasan yang sangat besar. Semangat berbagi, pengingat diri yang belum berqurban. Taqa...

Day - keempatpuluhsatu [ Bocah - bocah Penghibur - 2 Agustus '18]

Image
Mungkin kejadian ini bukan di tanggal yang tersurat di atas, atau kemungkinan juga bisa jadi. Hari itu hari kesekian kalinya saya dan teman-teman mengunjungi sekolah yang penuh dengan BOCAH-BOCAH lucu. Seperti biasa saya nebeng temen sub-unit lain yang jaraknya cukup dekat. Kurang lebih lima menit dari pondokan KKN, sampailah saya di depan gedung yang nampaknya butuh renovasi agar terlihat lebih menarik. Bocah-bocah yang mendengar anak-anak KKN datang, bocah-bocahpun berdatangan menghampiri kami. " Mas Anto, Mas Anto.... Mas Alfi...." Teriak mereka [ Teman KKN lain juga turut dipanggilnya, wkwk] Satu persatu memeluk dan bergelantungan di tubuh "mungil" ini wk. Kuliah tiga SKS yang membuat kita bisa saling berbagi, bercerita dan (mungkin) saling menangis bersama.  Saat itu saya bersama teman-teman diberikan jadwal sharing di SD, untuk mengajarkan beberapa materi seperti dokter kecil, komputer, edukasi peternakan dan lain sebagainya. Hari demi hari menj...

Day - keempatpuluh [ WO - 1 Agustus '18]

Image
Sebenernya cerita sudah terlanjur terbawa air. Iseng menulis saja. Sore mulai menampakkan dirinya, saya bersama teman mempersiapkan diri untuk kemenangan Squad Banyusoco . Ingin membalas kekalahan sebelumnya. Berjalan menuju lapangan dengan rasa percaya diri, berharap biaa mengalahkan lawan terakhir ini. Menunggu pertandingan kedua di sore hari ini. Jam mulai berputar dengan cepat, kami menunggu giliran, detik, menit, jam sudah berganti. Ada yang aneh sepertinya, pertandingan pertama tak kunjung usai, sang wasit belum meniup peluit panjang. Dan ternyata lawan kita Ndak Mau Tanding. Kita menang, tapi..... 3-0 tanpa bermain. Adakah kehidupan seperti permainan bola yang menang dengan WO? Saya berusaha mencari, berpikir sejenak, tak kunjung mendapatkan......

Day - ketigapuluhsembilan [ Mentari Masa Depan - 31 Jul '18]

Image
Apakah rasa nyaman mulai menebal di jiwamu? Apakah rasa dingin mulai bisa dinikmati? Apakah rasa panas yang menyengat mulai memberikan kesejukan? Setiap pagi sang sapi selalu diberi makan oleh Pak Dukuh, lahap sekali rupanya. Dua bahkan tiga ember disantapnya dengan penuh rasa lapar. " Empat ember lagi mungkin bisa dilahapnya (lagi)" pikirku.  Sapi ataupun ternak lainnya menjadi "celengan/tabungan" bagi warga banyusoco. Hampir seluruh rumah memiliki ternak, entah itu sapi maupun kambing. Jadi, ketika ada kebutuhan yang memang mendesak dan butuh uang yang cukup banyak, warga akan menjual ternaknya untuk memenuhi kebutuhannya. Celengan di desa Banyusoco ini menjadi contoh bahwa kita harus memiliki bekal ke depan, bekal untuk menjalani masa-masa yang kedepannya belum kita ketahui. Bekal untuk hidup dihari-hari berikutnya. Lantas bagaimana kita mempersiapkan bekal yang sudah seharusnya kita persiapkan? Bekal Akhirat.