Day- Ketiga [ Bincang Pak RT - 25 Jun '18]
Salah satu cara menjadi masyarakat adalah menyatu dengan masyarakat. Mendengarkan cerita mereka, memberikan tanggapan, menghadirkan solusi, maupun menguatkan motivasi dalam menjalani setiap permasalahan.
Seorang pemimpin harus mampu menggerakkan masyarakat. Memberikan setiap kontribusinya untuk kemajuan bersama. Mengiringi setiap usaha dengan berharap doa untuk Sang Maha Kuasa.
Al-Mawardi rahimahullah dalam kitab al-Ahkâm ash-Shulthaniyah (dalam muslim.or.id) menyebutkan syarat-syarat seorang pemimpin, di antaranya:
1. Adil dengan ketentuan-ketentuannya.
2. Ilmu yang bisa mengantar kepada ijtihad dalam menetapkan permasalahan kontemporer dan hukum-hukum.
3. Sehat jasmani, berupa pendengaran, penglihatan dan lisan, agar ia dapat langsung menangani tugas kepemimpinan.
4. Normal (tidak cacat), yang tidak menghalanginya untuk bergerak dan bereaksi.
5. Bijak, yang bisa digunakan untuk mengurus rakyat dan mengatur kepentingan negara.
6. Keberanian, yang bisa digunakan untuk melindungi wilayah dan memerangi musuh.
2. Ilmu yang bisa mengantar kepada ijtihad dalam menetapkan permasalahan kontemporer dan hukum-hukum.
3. Sehat jasmani, berupa pendengaran, penglihatan dan lisan, agar ia dapat langsung menangani tugas kepemimpinan.
4. Normal (tidak cacat), yang tidak menghalanginya untuk bergerak dan bereaksi.
5. Bijak, yang bisa digunakan untuk mengurus rakyat dan mengatur kepentingan negara.
6. Keberanian, yang bisa digunakan untuk melindungi wilayah dan memerangi musuh.
Umar bin al-Khottob radhiyallaahu ‘anhu berkata :
تَفَقَّهُوا قَبْلَ أَنْ تُسَوَّدُوا
Kriteria di atas merupakan kriteria ideal sebagai seorang pemimpin, umumnya yang menjadi seorang pemimpin umat. Namun, dalam lingkup paling kecil seperti pemimpin keluarga maupun pemimpin dalam lingkungan RT juga bisa diterpakan walaupun tingkatannya memiliki perbedaan.
Comments
Post a Comment