Day - Keenambelas [ Muhasabah Hati - 8 Jul '18]

Lisan ini berkata tentang banyak hal. Lisan ini berkata masalah hukum ini hukum itu. Lisan ini lupa akan berfikir, apa hal tersebut menyinggung atau tidak, apakah hal tersebut menyakiti atau tidak.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda.

لَا يَسْتَقِيمُ إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قَلْبُهُ وَلَا يَسْتَقِيمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيمَ لِسَانُهُ وَلَا يَدْخُلُ رَجُلٌ الْجَنَّةَ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ

“Iman seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga hatinya istiqomah. Dan hati seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga lisannya istiqomah. Dan orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya, ia tidak akan masuk surga” [1]

Sejenak berhenti, berfikir, merenungkan segalanya. Ucapan dan perbuatan apakah sudah mulai selaras? Sudah berapa persen? Mungkin tidak sampai lima persen ucapan ini diimbangi dengan langkah perbuatan yang selaras.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لا تَفْعَلُونَ . كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. As-Shaff: 2-3) [2]

Pernah ndak saat dirimu sedang beribadah kau malah merencanakan kemaksiatan selanjutnya?

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At-Tahrim [66]: 8). [3]

Mari bersama-sama taubat nasuha, taubat yang sebenar-benarnya taubat. Iringi dengan kebaikan, perlahan jauhi hal-hal yang mengantarkan ke dalam perbuatan maksiat. Tutup hal yang mengantarkanmu ke dalam kemaksiatan. Bismillah. Barakallah.

1. https://almanhaj.or.id/2749-mengendalikan-lidah.html

2. https://muslim.or.id/600-antara-kata-dan-perbuatan.html

3. https://muslimah.or.id/7359-pengertian-taubat-nasuha.html