Day - Kesembilan [ Menghindari ilmu karena takut jadi tau - 1 Juli '18]
Menjadi tau, adalah konsekuensi dari menuntut ilmu. Ehm agak salah sepertinya. Tapi yang benar apa?
Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap insan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)(muslim.or.id
Setelah kita menuntut ilmu, apa yang harus kita lakukan? Mengamalkan tentunya.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لا تَفْعَلُونَ . كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. As-Shaff: 2-3)
Untaian ayat di atas memberikan pemahaman agar kita mengamalkan dengan sekuat tenaga ilmu yang sudah kita miliki. Tapi kalau belum mampu mengamalkan, apakah boleh ngasih tau yang lain? Bolehlah, dengan catatan kita juga masih berusaha untuk mengamalkan walaupun mungkin belum sempurna.
Nasehat untuk diri pribadi, salah satu jalan untuk menjauhkan diri dari perbuatan maksiat adalah menyibukkan dengan hal-hal yang positif. Dan hal tersebut salah satunya adalah menuntut ilmu, keuntungan lain dari menuntut ilmu yaitu menghilangkan kebodohan dan menjauhkan dari perkara-perkara ibadah yang menyeleweng dari ajaran Rasul Salallahu 'alaihi wasallam. Barakallah.
Comments
Post a Comment